Al Qalam http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam <p>Al Qalam, Kumpulan Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) INSIDA</p> en-US idafarida17@gmail.com (Farida) alfiansurury@gmail.com (Alfian Surury) Sat, 07 Oct 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pendidikan Agama Islam dan Toleransi Beragama di Indonesia http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/75 <p>Pendidikan Agama Islam dan toleransi beragama di Indonesia memiliki keterkaitan yang erat. Kajian ini mendiskripsikan:</p> <p>1) pendidikan agama Islam di Indonesia sudah ada sebelum Kolonial Belanda datang ke negeri ini, keberadaannya bermula dalam bentuk pondok pesantren yang hanya mengajarkan ngaji Al-Quran dan Kitab Kuning, selanjutnya dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman Ulama yang pergi haji dan juga mengadopsi pendidikan yang dibawa oleh Belanda.</p> <p>2) sejak Indonesia merdeka tahun 1945 terdapat landasan hokum yang memperkuat pendidikan agama Islam termasuk madrsah dan pesantren dalam sistem pendidikan nasional, adanya kesetaraan madrsah dengan sekolah, adanya kewajiban sekolah untuk mengajarakan pendidikan agama Islam.</p> <p>3) toleransi beragama mempunyai arti sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini.</p> <p>4) landasan teologis normatif toleransi setidaknya terdapat dalam al-Qurat surat Al-Mumtahanah ayat 28 dan al-Baqarah ayat 256, dan</p> <p>5) toleransi beragama akan berjalan dengan baik manakala pemeluk agama mematuhi ajaran agamanya masing-masing dan peraturan yang dibuat pemerintah serta memahami ajaran agama yang lain.</p> Muh Misbah ##submission.copyrightStatement## http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/75 Mon, 09 Oct 2023 00:00:00 +0000 TEORI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW DALAM PERSPEKTIF TASAWUF http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/76 <p>Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka, dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan telaah kepustakaan, dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Teknik analisis data dengan menggunakan kerangka berfikir induktif. Hasil penelitian ini yaitu bahwa teori kebutuhan Abraham Maslow menekankan perhatian pada kebutuhan manusia. Maslow membaginya dalam lima hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi manusia, yaitu kebutuhan fisik, rasa aman, kepemilikan dan rasa cinta, perasaan dihargai, dan aktualisasi diri. Maslow memandang manusia sebagai satu kesatuan secara utuh meliputi jiwa dan raga. Puncak yang diharapkan dari teori Maslow yaitu lebih menekankan pada aktualisasi diri yang berdasarkan pada tingkat kepuasan tertinggi manusia. Teori kebutuhan Abraham Maslow dalam perspektif tasawuf yaitu bahwa kajian tentang tasawuf dan kebutuhan manusia bisa dikatakan sebagai sebuah keilmuan yang bersifat integratif dan interkoneksi. Kedua disiplin keilmuwan tersebut saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Pasalnya, kedua kajian tersebut titik fokusnya sama-sama jatuh pada satu objek pembahasan yang kompleks sekaligus menjadi tolok ukur suatu <em>maslahah </em>atau kesejahteraan manusia. Tasawuf membaca teori kebutuhan &nbsp;&nbsp;manusia sekaligus ingin membawa manusia pada nilai-nilai luhur yang berdasarkan <em>ilahiyah </em>bukan hawa nafsu semata<em>. </em>Tasawuf membaca manusia sebagai makhluk yang memiliki bakat dan potensi luhur yang baik.</p> Asep Kusnadi ##submission.copyrightStatement## http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/76 Mon, 09 Oct 2023 00:00:00 +0000 Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Al Qur'an Surah At Tahrim Ayat 6 http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/78 <p>Tujuan penulisan ini adalah untuk menggali berbagai nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam al Qur’an surah at Tahrim ayat 6 dengan pendekatan kualitatif metode studi pustaka. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh bahwa nilai-nilai pendidikan islam dalam al Qur’an surah at Tahrim ayat 6 yaitu pertama, nilai I’tiqodiyah seperti menjaga iman sampai akhir hayat jangan sampai murtad dan meyakini kebenaran tugas malaikat-malaikat penjaga neraka yang kasar dan keras terhadap penghuni neraka. Kedua, nilai Khuluqiyah seperti pentingnya peran dan tanggung jawab orang tua terhadap keluarga dan perintah untuk menjaga diri dan keluarga dengan cara mendidik dan mengajari mereka. Ketiga, nilai Amaliyah seperti perintah bertakwa kepada Allah; mengamalkan ketaatan kepada Allah; menghindari perbuatan-perbuatan durhaka kepada Allah serta senantiasa berzikir agar selamat dari api neraka.</p> Kosim . ##submission.copyrightStatement## http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/78 Mon, 09 Oct 2023 00:00:00 +0000 Ta'abbudi dan Ta'aqquli Dalam Pandangan Al-Syathibi http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/77 <p>Dalam syari’at Islam terdapat hukum-hukum yang bersifat ta’abbudi dan ta’aqquli. Hukum Islam yang bersifat ta’abbudi adalah hukum yang tetap dan tidak pernah berubah, serta tidak dapat di intervensi oleh ijtihad dan penalaran akal manusia. Pada umumnya hukum yang bersifat ta’abbudi terdapat dalam bidang ibadah. Oleh karena itu, ta’abbudi dapat diartikan sebagai ajaran Islam yang bersifat dogmatis, irrasional, dan <em>ghairu ma’qulah al-ma’na</em> (tidak dapat dilacak makna atau illatnya).</p> <p>Adapun bidang ta’aqquli sebagai salah satu unsur yang terdapat dalam ajaran Islam yang bersifat rasional dan dapat di lacak ma’na dan illatnya <em>(ma’qulah al-ma’na), </em>pada umumnya terdapat dalam bidang mu’amalah (kemasyarakatan). Ajaran ini mengandung unsur dinamis yang memiliki kemampuan untuk menampung berbagai perkembangan dan perubahan, karena&nbsp; watak dalilnya berupa prinsip-prinsip umum dan terbuka menerima berbagai penafsiran, dan memiliki unsur illat dan tujuan hukum <em>(maqashid al-syari’ah)</em>.</p> <p>Ada beberapa kriteria atau ukuran dan patokan yang dapat dijadikan dasar untuk menetapkan ta’abbudi dan ta’aqquli dalam syari’at Islam. Dari sekian banyak kriteria atau ukuran tersebut, agaknya ada ukuran yang merupakan tolak ukur kunci, yaitu apabila ketentuan syari’at menyangkut masalah yang berhubungan dengan sebab dan akibat <em>(kausalitas)</em> dan illatnya tidak dapat diamati dan dijangkau oleh akal, maka ketentauan tersebut dimasukkan dalam ta’abbudi. Sebaliknya ketentuan syari’at yang hubungan kausalitas dan illatnya dapat diamati dan dapat dijangkau oleh akal, digolongkan kepada ta’aqquli.</p> <p>Al-Syathibi membagi materi hukum Islam menjadi dua bagian, yaitu materi hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah, dan yang berkaitan dengan mu’amalah. Kedua materi hukum Islam tersebut mempunyai watak dan sifat yang berbeda. Yang pertama bersifat ta’abbudi, sedangkan yang kedua bersifat ta’aqquli. Dalam konteks ini, al-Syathibi mengembangkan prinsip-prinsip ta’abbudi dan ta’aqquli, dalam kitabnya <em>al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah</em>.</p> Dr. Rafiqurrahman , MA ##submission.copyrightStatement## http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/77 Mon, 09 Oct 2023 00:00:00 +0000 Menumbuhkan Generasi Bangsa: Perkembangan Karakter Anak Usia Dini Melalui Implementasi Disiplin Positif dalam Lingkungan Belajar di BKB PAUD HIU http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/79 <p>Pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai fondasi perkembangan karakter memunculkan perlunya lingkungan belajar yang mendukung dan positif. Artikel ini membahas peran krusial implementasi disiplin positif dalam membentuk perkembangan positif anak usia dini secara optimal. Disiplin positif bukan sekadar aturan, tetapi sebuah perjalanan pedagogis yang melibatkan kelembutan, ketegasan, dan pemberian arahan positif untuk membentuk karakter anak secara holistik.</p> <p>Dalam artikel ini, kami membahas secara mendalam konsep perkembangan karakter anak usia dini dan bagaimana disiplin positif dapat menjadi kunci utama dalam membentuk moralitas, empati, dan keterampilan sosial mereka. Kami menyoroti dampak positif dari penerapan disiplin positif dalam lingkungan belajar, dengan menekankan peran penting pendidik, orang tua dan lingkungan sebagai agen pembentuk karakter yang efektif.</p> <p>Dengan menguraikan konsep disiplin positif, artikel ini menggali dampak positifnya terhadap perilaku, keterampilan sosial, dan perkembangan kepribadian anak usia dini di BKB PAUD HIU. Fokus diberikan pada uniknya setiap anak dan bagaimana pendekatan ini dapat disesuaikan dengan karakteristik individu mereka. Strategi praktis untuk menerapkan disiplin positif di lingkungan belajar anak usia dini dijabarkan, dengan menekankan kolaborasi antara pendidik dan orang tua.</p> <p>Pembahasan juga mencakup identifikasi hambatan dan solusi untuk memastikan efektivitas implementasi disiplin positif. Diharapkan, artikel ini dapat memberikan panduan yang bermanfaat bagi para pendidik, orang tua, dan pihak terkait dalam menciptakan lingkungan belajar yang penuh kehangatan dan stimulasi positif. Melalui perjalanan ini, anak-anak usia dini diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi bangsa yang ceria, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.</p> <p>English :</p> <p>The importance of early childhood education as a foundation for character development gives rise to the need for a supportive and positive learning environment. This article discusses the crucial role of implementing positive discipline in shaping optimal positive development of early childhood. Positive discipline is not just rules, but a pedagogical journey that involves gentleness, firmness, and providing positive direction to shape a child's character holistically.</p> <p>In this article, we discuss in depth the concept of early childhood character development and how positive discipline can be the main key in shaping their morality, empathy and social skills. We highlight the positive impact of implementing positive discipline in the learning environment, emphasizing the important role of educators, parents and the environment as agents of effective character formation.</p> <p>By explaining the concept of positive discipline, this article explores its positive impact on the behavior, social skills and personality development of early childhood at BKB PAUD HIU. Focus is placed on the uniqueness of each child and how this approach can be tailored to their individual characteristics. Practical strategies for implementing positive discipline in early childhood learning environments are outlined, emphasizing collaboration between educators and parents.</p> <p>The discussion also includes identifying barriers and solutions to ensure the effectiveness of implementing positive discipline. It is hoped that this article can provide useful guidance for educators, parents and related parties in creating a learning environment full of warmth and positive stimulation. Through this journey, it is hoped that young children can grow into a generation of people who are cheerful, have character, and are ready to face life's challenges.</p> Meity Hadzrina Idris, M.Pd.I ##submission.copyrightStatement## http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/79 Mon, 09 Oct 2023 00:00:00 +0000 IMPLEMENTASI METODE WAFA DALAM PROGRAM TAHFIZ AL-QUR’AN KELAS VB DI SDIT NURUL IMAN PONDOK BAMBU http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/80 <p>Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT berupa wahyu yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Yang didalamnya terkandung segala ajaran pokok yang dapat dikembangkan oleh manusia untuk keperluan seluruh aspek kehidupan. Ajaran al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah keimanan disebut aqidah dan yang berhubungan dengan amal disebut dengan syariat1.<br>Al-Qur’an sangat penting diajarkan di sekolah maupun di madrasah sehingga dari dalam diri peserta didik akan tertanam nilai-nilai luhur dari al-Qur’an dan menjadikannya bacaan yang terindah dalam kehidupan sehari hari termasuk dengan kegiatan menghafal.<br>Menghafal merupakan suatu aktifitas dimana seseorang menanamkan materi dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diingat kembali sesuai dengan materi yang asli. Dalam hal menghafal al-Qur’an seseorang berarti menanamkan ayat-ayat al-Qur’an dalam ingatan yang diharapkan terus terjaga sampai akhir hayat.<br>Menghafal al-Qur’an bukan sesuatu hal yang sulit apabila seseorang menghafalkannya menggunakan suatu cara atau metode khusus. Hal ini dapat mempermudah seseorang dalam menghafal. Seorang pendidik atau guru tentu memiliki peran yang sangat penting bagi keberhasilan peserta didik. Seorang pendidik harusnya mampu mengetahui bagaimana perkembangan pertumbuhan peserta didik yang memiliki potensi yang berbaaeda-beda. Ketika seorang pendidik mampu mengetahui implikasinya dalam pembelajaran tersebut, maka ia akan mengetahui potensi dan cara yang tepat untuk mengajar.2<br>Pendidik tentunya harus mampu berinovasi dan mencari metode yang baik bagi peserta didik dalam menghafal al-Qur’an agar dapat mencetak generasi yang berkualitas dalam menghafal. Oleh sebab itu, pendekatan atau metode yang digunakan sangatlah berpengaruh dalam penerapan Program menghafal al-Qur’an.<br>Metode Wafa merupakan metode yang didirikan oleh Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia yang berusaha menghadirkan sistem pendidikan al-Qur’an “WAFA” yang bersifat komprehensif dan integratif dengan metodologi yang dikemas menarik dan menyenangkan.<br>Salah satu lembaga pendidikan yang memiliki pembelajaran Al- Qur’an memakai Metode Wafa adalah SDIT Nurul Iman Pondok Bambu. Pelajaran tahfizh menjadi program unggulan di sekolah tersebut. Selama 6 tahun menempuh pendidikan dasar di SDIT Nurul Iman, siswa SDIT Nurul Iman memiliki target hafalan sebanyak 2 juz yaitu juz 30 dan 29.<br>Dalam proses pembelajaran Tahfiż al-Qur’an, cara mengimplementasi metode wafa pada SDIT Nurul Iman Pondok Bambu masih belum maksimal.<br>Berdasarkan wawancara awal dengan Bapak Torikul Hadi selaku Koordinator Qur’an di SDIT Nurul Iman Pondok Bambu di dapatkan informasi bahwa penerapan implementasi program Tahfiż al-Qur’an masih belum maksimal jika hanya diberikan pada saat KBM berlangsung, untuk itu SDIT Nurul Iman Pondok Bambu menerapkan kebiasaan agar program Tahfiż al-Qur’an ini dapat sampai pada tujuan dan target melalui&nbsp;program seperti, membiasakan muroja’ah atau menghafal sebelum pembelajaran, membiasakan muroja’ah ketika pelaksanaan sholat dhuha, membiasakan muroja’ah ketika sholat dzuhur, dan membiasakan menghafal ketika waktu luang. Melalui program tersebut diharapkan menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari siswa.<br>Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Metode Wafa dalam Program Tahfiż al- Qur’an Kelas VB di SDIT Nurul Iman Pondok Bambu.”<br>Adapun alasan penulis mengambil judul tersebut adalah karena penulis tertarik mengenai bagaimana implementasi Metode Wafa dalam Program Tahfiż di SDIT Nurul Iman Pondok Bambu dengan suatu usaha atau ikhtiar yang dilakukan oleh SDIT Nurul Iman Pondok Bambu agar mampu tercapai suatu tujuan guna menciptakan generasi insan yang Qur’ani melalui metode tersebut.</p> Moh. Badrudin ##submission.copyrightStatement## http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/80 Mon, 26 Feb 2024 11:48:41 +0000 MENGENAL ALAM JIN DAN SYAITAN http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/81 <p>Jin merupakan salah satu ciptaan Allah Ta’alaa, berbeda dengan malaikat, baik segi penciptaan maupun beban tugas dan tanggung jawab, jin memiliki kewajiban dan tugas yang sama dengan manusia, yakni beribadah kepada Allah Ta’alaa, Adapun syetan merupakan sifat yang mendeskripsikan sosok yang jauh dari rahmat Allah baik dari jenis jin maupun manusia. Secara spsifik, pada artikel ini penulis mengkaji syetan dari jenis jin, yang memiliki karakter dan sifat tertentu,<br>Syetan dari jenis jin memberikan mudharat dengan izin Allah Ta’alaa, sehingga mempengaruhi kehidupan manusia, melalui artikel ini, diharapkan para pembaca mengerti dan memahami syetan dari jenis jin ini, sehingga dapat menyadari sedini mungkin dampak yang dapat terjadi dari berbagai hal yang negative yang muncul dari syetan tersebut.</p> M.Arfaini Alif , M.Pd ##submission.copyrightStatement## http://journal.stit-insida.ac.id/index.php/alqalam/article/view/81 Fri, 01 Mar 2024 04:42:39 +0000