IMPLEMENTASI METODE WAFA DALAM PROGRAM TAHFIZ AL-QUR’AN KELAS VB DI SDIT NURUL IMAN PONDOK BAMBU

  • Moh. Badrudin

Abstract

Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT berupa wahyu yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Yang didalamnya terkandung segala ajaran pokok yang dapat dikembangkan oleh manusia untuk keperluan seluruh aspek kehidupan. Ajaran al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah keimanan disebut aqidah dan yang berhubungan dengan amal disebut dengan syariat1.
Al-Qur’an sangat penting diajarkan di sekolah maupun di madrasah sehingga dari dalam diri peserta didik akan tertanam nilai-nilai luhur dari al-Qur’an dan menjadikannya bacaan yang terindah dalam kehidupan sehari hari termasuk dengan kegiatan menghafal.
Menghafal merupakan suatu aktifitas dimana seseorang menanamkan materi dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diingat kembali sesuai dengan materi yang asli. Dalam hal menghafal al-Qur’an seseorang berarti menanamkan ayat-ayat al-Qur’an dalam ingatan yang diharapkan terus terjaga sampai akhir hayat.
Menghafal al-Qur’an bukan sesuatu hal yang sulit apabila seseorang menghafalkannya menggunakan suatu cara atau metode khusus. Hal ini dapat mempermudah seseorang dalam menghafal. Seorang pendidik atau guru tentu memiliki peran yang sangat penting bagi keberhasilan peserta didik. Seorang pendidik harusnya mampu mengetahui bagaimana perkembangan pertumbuhan peserta didik yang memiliki potensi yang berbaaeda-beda. Ketika seorang pendidik mampu mengetahui implikasinya dalam pembelajaran tersebut, maka ia akan mengetahui potensi dan cara yang tepat untuk mengajar.2
Pendidik tentunya harus mampu berinovasi dan mencari metode yang baik bagi peserta didik dalam menghafal al-Qur’an agar dapat mencetak generasi yang berkualitas dalam menghafal. Oleh sebab itu, pendekatan atau metode yang digunakan sangatlah berpengaruh dalam penerapan Program menghafal al-Qur’an.
Metode Wafa merupakan metode yang didirikan oleh Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia yang berusaha menghadirkan sistem pendidikan al-Qur’an “WAFA” yang bersifat komprehensif dan integratif dengan metodologi yang dikemas menarik dan menyenangkan.
Salah satu lembaga pendidikan yang memiliki pembelajaran Al- Qur’an memakai Metode Wafa adalah SDIT Nurul Iman Pondok Bambu. Pelajaran tahfizh menjadi program unggulan di sekolah tersebut. Selama 6 tahun menempuh pendidikan dasar di SDIT Nurul Iman, siswa SDIT Nurul Iman memiliki target hafalan sebanyak 2 juz yaitu juz 30 dan 29.
Dalam proses pembelajaran Tahfiż al-Qur’an, cara mengimplementasi metode wafa pada SDIT Nurul Iman Pondok Bambu masih belum maksimal.
Berdasarkan wawancara awal dengan Bapak Torikul Hadi selaku Koordinator Qur’an di SDIT Nurul Iman Pondok Bambu di dapatkan informasi bahwa penerapan implementasi program Tahfiż al-Qur’an masih belum maksimal jika hanya diberikan pada saat KBM berlangsung, untuk itu SDIT Nurul Iman Pondok Bambu menerapkan kebiasaan agar program Tahfiż al-Qur’an ini dapat sampai pada tujuan dan target melalui program seperti, membiasakan muroja’ah atau menghafal sebelum pembelajaran, membiasakan muroja’ah ketika pelaksanaan sholat dhuha, membiasakan muroja’ah ketika sholat dzuhur, dan membiasakan menghafal ketika waktu luang. Melalui program tersebut diharapkan menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Metode Wafa dalam Program Tahfiż al- Qur’an Kelas VB di SDIT Nurul Iman Pondok Bambu.”
Adapun alasan penulis mengambil judul tersebut adalah karena penulis tertarik mengenai bagaimana implementasi Metode Wafa dalam Program Tahfiż di SDIT Nurul Iman Pondok Bambu dengan suatu usaha atau ikhtiar yang dilakukan oleh SDIT Nurul Iman Pondok Bambu agar mampu tercapai suatu tujuan guna menciptakan generasi insan yang Qur’ani melalui metode tersebut.

Published
2024-02-26